Lomba Takbir Nogosari 1437 Hijriyah, Kelompok RT 06/07
Tema: klasik
Judul: Syiar islam ala
sunan kalijogo
Berawal dari ide kreatif adik-adik, membuat arak
arakan untuk meramaikan takbir, akhirnya budaya tersebut berlanjut, hingga
seluruh pemuda bakti manunggal pakel dan seluruh lapisan masyarakat setuju
untuk mengikuti perayaan idul fitri 1437 H di nogosari. yang jatuh pada
tanggal 6 juli, dengan visi pengembangan
generasi muda. kali ini kami mengusung tema klasik dengan mengusung sosok
sunan kalijaga dalam penyebaran islam di pulau jawa. adapun peraga arak arakan
atau maskot kami membuat bentuk gunungan wayang
Gunungan bagian depan, menggambarkan kehidupan manusia,
bentuknya yang lancip meninggi menunjukan arah hidup kita menuju tuhan, pohon
yang di tengah melambangkan jiwa manusia, binatang binatang, iblis, dan hutan
melambangkan tabiat manusia. utuk menuju kepada tuhan kita perlu memilah dan
memilih tabiat kita sendiri. Dalam sejarah, sunan kali jaga menggunakan wayang
kulit sebagai pengenalan islam
Islam memiliki alquran sebagai pedoman hidup untuk manusia, disini
tombak melambangkan alquran yang berarti tonggak atau pedoman yang lurus,
serta bentuknya yang lacip keatas
melambangkan tujuan kita kepada yang maha atas,
Allah SWT
Bertepatan dengan idul fitri yang berarti
kembali kesuci, di bulan syawal, yang berarti bulan peningkatan. kami membawa
miniatur gunungan yang bertuliskan huruf hijaiyah dan pedang. dalam visual
pertunjukan wayang, gunungan berperan sebagai skat babak baru "bukaing
lelakon", kemudian huruf hijaiyah dan kalimah “iqro” sebagai
lambang alquran. Sedangkan pedang
sebagai lambang kekuatan dan ketegasan.
Nah nilai filsuf yang kami muat di sini adalah "bukaaning
lakon" atau memulai babak baru berkaitan dengan kita yang kembali ke
fitri, dan harapan untuk “syawal” atau peningkatan iman dan takwa kita, Dengan berdasar kepada ajaran alquran dan
selalu memegang teguh kekuatan, ketegasan dalam berhijrah atau memulai babak
baru .
kemudian untuk personil dalam koreo tarian yang kami
usung adalah lambang dari umat yang hendak berhijrah dari keburukan,
menuju fitri ‘fitrah’ atau asal yang berarti suci, dan ‘syawal’ selalu
meningkatkan iman dan taqwa.
kami juga mengusung seni gamelan sebagaimana sunan kalijogo
menggunakan gamelan untuk pengiringi wayang sebagai media dakwahnya, untuk
menguatkan nilai seni dalam pertunjukan kami kali ini.
Kemudian mengambil nilai filsuf dari gambar belakang
gunungan yang berupa gambar iblis berapi menggambarkan manusia yang gagal
memperbaiki diri karna termakan hawa nafsu, dan menjadi manusia yang seperti
iblis berapi penuh amarah, Dalam pertunjukan ini kami menarikan potret iblis di
bagian belakang gunungan yang menjadi lambang angkara murka manusia sebagai
peringatan atau "pepiling" untuk manusia agar selalu berhati
hati dan memegang teguh ajaran agama islam dalam kehidupan, dalam setiap tindak
tanduk dan tingkah laku, setiap langkah
dan setiap keputusan. dalam tarian ini kami akan diiringi gamelan dan narasi
dalang
Kemudian sunan kalijogo sebagi bentuk visualisasi judul yang kita usung.
Dan juga ada kera atau
“wanara” sebagai peringatan agar manusia tidak gagal dan menjadi lebih buruk dari binatang.
Ringkasan alur cerita
sunan kalijogo sebagai tokoh penyebaran agama islam di
pulau jawa dengan media wayang, mengenalkan islam, alquran sebagai pedoman
hidup manusia, penuntun manusia dari keburukan,utuk berhijrah memulai babak
baru atau "bukak lakon" ke kebaikan menuju alloh swt, dengan kekuatan
dan ketegasan, mengesampingkan nafsu yang tergambar dalam muka gunungan, agar
manusia tidak menjadi angkara murka sebaimana gambar belakang gunungan, memulai
babak baru menjadi yang lebih baik, "jlumatono dondomono"
artinya pilih dan terapkan (yang baik baik) agar manusia dapat menjadi sebagai
mana tergambar dalam punokawan "contoh atau pemimpin yang berjiwa sosial
tinggi, berserah dan menuju kepada alloh, dan selalu berontak untuk
meninggalkan kebathilan". Tidak sekedar makhluk yang tak lebih baik dari
binatang ‘kera’
simpulnya kami berharap stiap detil pertunjukan dapat
bercerita, dan memiliki nilai yang dapat
mengispirasi , sehingga pertunjukan yang kami usung dengan bungkusan seni ini dapat menjadi tontonan yang menyampaikan
tuntunan atau ajaran.
kaserat dening: viqy
0 comments:
Post a Comment