Sabtu
sore merupakan hari yang sibuk bagi sebagian pemuda Klumprit, sebuah kampung
kecil yang secara administratif masuk wilayah Dusun Nogosari. Kesibukan yang
baru berjalan kurang lebih tiga bulan ini adalah berkeliling kampung ke rumah-rumah
warga Klumprit khususnya rt 05 untuk mengambil sampah. Sampah yang selama ini
kerap di buang di sungai ataupun dibakar, oleh pemuda Klumprit dikumpulkan
untuk kemudian dipilah-pilah berdasarkan jenisnya. Selanjutnya dikumpulkan di
sebuah tempat atau bank sampah. Tidak semua sampah dikumpulkan hanya plastik
dan kertas kering serta logam-logam saja yang sementara ini dikumpulkan.
Karena kegiatan ini bersifat
sosial tidak semua pemuda yang ada dikampung Klumprit ikut berpartisipasi dalam
kegiatan ini. Namun siapa saja boleh ikut. Tujuannya adalah untuk membuat
lingkungan sekitar menjadi bersih dan membudayakan masyarakat agar tidak
membuang sampah di sungai terutama sampah plastik.
![]() |
"sampah yang berhasil di kumpulkan dari warga" |
Rusyanto
(37), selaku salah seorang pengurus mengatakan, “Tidak semua sampah bisa kita
tangani, tetapi tujuan awal dari kegiatan ini adalah mengurangi volume sampah
yang dibuang di sungai terutama sampah plastik.” Ketika ditanyakan mau diapakan
sampah – sampah yang terkumpul, Huda (23) bagian humas mengatakan, “Sampah kita
kumpulkan dan dipilah-pilah, yang plastik, kertas, logam, botol,
dipisah-pisahkan kemudian kita cari pengepul barang bekas untuk mengambil, lumayan bisa ada
pemasukan untuk kas warga yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan maupun
pembangunan”, katanya menjelaskan.
Pengurus yang lain lebih jauh
lagi ia menjelaskan sistem pengelolaan sampah yang ada di Klumprit, sebagai
tahap awal setiap rumah diberikan sebuah bagor (kantong terbuat dari serat
plastik) untuk mengumpulakan kertas , plastik , logam , botol yang kering, kemudian
hasil dari pengumpulan tadi akan diambil oleh tim yang terdiri dari pemuda setiap
hari sabtu. Kemudian pada malam harinya sampah-sampah yang terkumpul tersebut
dipilah-pilah berdasarkan jenisnya. Cukup mudah dan sangat sederhana.
![]() |
"memilah-milah sampah berdasarkan jenisnya" |
Untuk
sementara sampah-sampah yang diambil dari warga tersebut belum dihargai,
istilahnya bisa di sebut sedekah sampah, jadi sedikit berbeda dengan bank-bank
sampah yang sudah ada selama ini. Yang mana sampah sampah tersebut bisa
dihargai dengan uang, sembako atau bahkan bisa menjadi asuransi kesehatan. Tapi
pada hakekatnya sama tujuannya yaitu bagaimana mengelola sampah yang ada agar
bisa menjadi manfaat dan mengurangi dampak negatif dari sampah tersebut.
0 comments:
Post a Comment